Masuk ke lorong semester 8, semuanya mulai berpendar tak
lagi seirama. Mahasiswa-mahasiwa yang mulai “professional (?)” di dunianya, yang
terjebak dalam naungan semester tua kini disibukkan dengan berbagai aktivitas
biasa namun tidak biasa, apalagi di program studi tempat saya terdampar. Segala
sesuatu yang berbau dengan survey lapangan mulai hari ini bukan lagi perihal
yang diurus secara kolektif. Hari ini kita bekerja dengan tangan, kaki dan
semua kemampuannya sendiri. Tak ada lagi namanya kelompok, hari ini mahasiswa
yang baru boleh mengemban beban akhir perkuliahan dipaksa menjadi manusia
individualis, bekerja dan berusaha untuk mencapai gelar nya
sendiri.
Mungkin sulitnya Sun Go Kong mencari kitab suci ke barat
hampir sama dengan perjuangan para laskar sarjana yang mencari makna dari kitab
suci yang dibuatnya sendiri. Jungkir balik atur jadwal bimbingan, fokus dan
lokus penelitian berubah secara sebelah tangan, hampir opname karena kejar
revisian, sakit kepala dengan tanggungan SKS, perbaikan nilai matakuliah yang
hasilnya malah sebuah penghancuran nilai, lupa bayar uang pangkal pendidikan, denda
perpustakaan belum dibayar, beasiswa yang selalu gagal, belum lagi hal lain
yang kalau dipikir bisa bikin gila.
Bab 1, bab 2, bab 3, mungkin bukan sebuah masalah yang
terlalu berat, tapi setelah masuk bab 4, bab 5, bab 6, maka banyak yang bilang,
"hidup sebetulnya jauh lebih indah tanpa memikirkannya". Tapi tentu saja kembali
lagi kepada masing-masing dari kita.
8 SKS dalam sekali tempuh, bukan sesuatu yang bisa dipermainkan
dalam pengerjaannya. Tapi terlepas dari apa yang selalu diberitakan (dan
biasanya negative), tak ada salahnya jika kita memulainya dengan berbaik sangka
dengan segala tahapan yang ada di dalam penyusunan “kitab suci” ini. Bukan menyepelekan
tapi menganggapnya mudah, karena saya percaya, sesuatu yang sudah kita judge susah, payah, sulit, njelimet,
maka akan berpengaruh terhadap apa yang akan kita lakukan kedepannya, kita
terpenjara dengan “kepayahan” yang kita buat sendiri.
Satu petuah yang selalu saya ingat dalam penyusunan kita
suci ini adalah “cintai dulu penelitianmu, maka kemudahan akan bersamamu”,
entah benar atau tidak, mari kita buktikan.
Sebagai penutup, ini baru “permulaan yang lain”, masih
banyak ujian (hidup) yang tak sebanding dengan yang satu ini.
Selamat berjuang
para laskar sarjana, selamat berjumpa di panggung wisuda!
"HIDUP MAHASISWA INDONESIA, HIDUP MAHASISWA GADJAH MADA!!"
3 comments:
duh baca potingan ini aja berasa baca komik horor :|
8 sks... enak ya... di FKT 4 sks
doakan aku,Sun Go Kong. Sekarang aku sedang menempuh perjalanan menemukan kitab suci itu.
Posting Komentar