Selangkah Lebih Dekat.

15 Januari 2013 0 comments


22 tahun yang lalu, tgl 14 tepat di hari yang sama, senin, dan sedikit lagi menuju dini hari, 23.35 WIB, menurut legenda keluarga, saya dilahirkan dengan keadaan leher terbelit tali pusar.

22 tahun, waktu yang cukup lama untuk sekedar menarik nafas atau bengong melihat-lihat sekitar. Tidak ada yang special di setiap tanggal 14 Januari, hanya mungkin saja ada saya yang ikut lahir di hari itu, mungkin ada seribu “saya” atau bahkan sejuta “saya” yang lahir di hari itu.

Sudah sejauh ini, tidak lagi seperti mereka anak SMA yang “muda”, bukan lagi saatnya berjalan dengan kepala terangkat menantang. Semakin bertambah usia, tak berguna pula ilmu jika hanya dikonsumsi pribadi.

Waktunya terus merunduk, lebih lagi berhati-hati entah itu untuk melangkah atau melompat. Bukan lagi berfikir bagaimana nanti kita bisa “mencipta” dunia kita sendiri, tapi menimbang-nimbang kira-kira akan kemana jika kita meninggalkan dunia. tak ada yang perlu dibanggakan dengan bertambahnya usia, untuk apa berpesta pora kalau sisa hidup semakin berkurang, sedang kita tak mengerti, sudah baik atau belumkah kualitas hidup yang sudah dijalani?

Bertambah usia, artinya semakin dekat perjalanan menuju Pencipta. Tentang hebatnya sakaratul maut, tentang sempitnya liang lahat, tentang pertanyaan yang menggetarkan, tentang kebangkitan, tentang mahsyar, tentang hisab, tentang jembatan tajam setipis 1 helai rambut yang dibelah jadi 7, tentang surga dan neraka, tentang pembalasan. Sudahkah kita bersiap?

0 comments:

Posting Komentar