Jadi begini, ini tentang isu perkotaan, ah, mungkin lebih
tepatnya lingkungan, sepertinya pada tulisan kali ini kita akan membahas global warming terlebih
dulu.
www.ecologismo.com. |
Adalah revolusi industri, yang terjadi pada abad 17 -18,
ternyata menjadi awal mula penyebab eksploitasi sumber daya alam secara
gila-gilaan, namun tidak bisa ditampik bahwa revolusi industri yang diawali di
belahan benua eropa sana akhirnya pula membawa perubahan yang begitu pesat pada
peradaban umat manusia, peradaban yang jauh meninggalkan “ke-purba-an” dari
segi teknologi. Singkat saja, jadi apa dampaknya revolusi industri terhadap
penciptaan julukan global warming?
Revolusi industri merupakan perubahan cara dalam melakukan
proses produksi dari yang awalnya menggunakan tanaga manusia (pekerja) menjadi
tenaga mesin (teknologi) untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya,
sedangkan dalam penggunaan mesin sebagai alat ganti pekerja dalam memproduksi
barang memerlukan bahan bakar minyak yang notabenenya merupakan bahan bakar
yang diperoleh dari hasil pelapukan fosil. Sama seperti metabolism tubuh yang
memerlukan oksidasi, mesin pun memerlukan bahan bakar minyak untuk proses pembakaran yang digunakan
sebagai penggerak rotor didalamnya, akibatnya adalah gas buang yang seenaknya
dilempar ke atmosfir bumi. Dari sinilah kemudian muncul lagi istilah baru yang
sama-sama membingungkan, efek rumah kaca.
www.greenscroll.org |
Dampak yang paling mencemaskan adalah kemungkinan
meningkatnya suhu bumi 3-5 derajat Celsius pada tahun 2100, dimana tidak semua
makhluk hidup di bumi bisa mentolelir dirinya untuk merubah ketahanan tubuhnya
mengikuti perubahan suhu yang terjadi, akibatnya apalagi selain kepunahan?
bersambung
0 comments:
Posting Komentar