Untuk hidup, tentu saja ada hal yang tak mampu kita tundukan, bukan pula milik kita
Penglihatan ini, nafas ini, pendengaran ini, suara ini, gerak ini, hal yg kita genggam, tidak lain bukanlah milik kita
Kelak ada masa dimana semuanya diminta kembali, kelak ada masanya dimana semuanya tidak bisa kita ajak kompromi
Hmm, hidup, entah bagaimana kita menghitung nikmat dari yang meniupkan ruh ke raga ini. Mustahil. Tak terhitung
Namun entah mengapa hidup sepertinya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, lupa dengan nikmatNya
Dunia, nampaknya memang terlalu memikat si makhluk yang paling sempurna. Manusia. Kita
Jikalah kita renungkan lebih dalam, ada hidup setetlah hidup, tapi tidak ada mati setelah mati
Jikalah kita renungkan lebih dalam, kemana kiranya kita nanti, setelah habis umur ini?
Kita? Punya apa?
22 Februari 2012
0
comments
Posted by Wildan Abdurrahman in renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip
-
▼
2012
(54)
-
▼
Februari
(19)
- Sustainable Development Melalui Good Governance #1
- Garuda Didadaku. Dimana Pemerintahku?
- Tersesat
- Kita? Punya apa?
- Xiang Lie, Si Manis Semanis Madu
- Another Clip : Discover Indonesia
- Semacam Tips: Perjalanan Jauh
- Asking (for) You.
- Discover The Song : Adhitia Sofyan
- Berbicara denganMu #1
- #PLANNESIA
- Mau Menggenggam Dunia?
- Through the lens #1
- Discover The Song : With or Without You
- Siapa Aku?
- Apalah Kota, kalau bukan penduduknya (2)
- Apalah Kota, kalau bukan penduduknya (1)
- Sekilas Surabaya : Perkenalan Kedua
- Menuju Kota Baru, Gresik Selatan
-
▼
Februari
(19)
Cap
Flash Labels by Way2Blogging
0 comments:
Posting Komentar