29:57

24 September 2012 0 comments


Teman. Seperti halnya lirik sebuah lagu, muda, beda dan berbahaya, cocok melukiskannya.  

 Siapa sangka, 5 tahun yang lalu kita di pertemukan di sebuah organisasi bela diri kenamaan di tatar sunda.  Masih berbekas di ingatan, saat kita beradu gengsi, untuk buktikan siapa yang pantas dalam andil di kejuaraan nasional waktu itu. Sudah lama, cukup lama, lama sebelum kumis dan janggut ini menyebar luas kemana-mana. Dan kita berdua, lolos.


Lama lagi tak bersua, saat sudah waktunya tentukan jalan hidup kita masing-masing. Kamu menikah, dan saya masih saja harus jungkir balik demi ilmu dan cita-cita yang sedang saya bangun sendiri.

Sampai akhirnya, kita benar-benar berpisah dari ruang dan waktu yang sama sekali berbeda. Kamu ternyata lebih dulu buktikan janji –Nya, kembali kepada Pencipta-mu. Sulit percaya, tapi tak juga bisa ditolak, kepergianmu masih jadi misteri.

Semoga tenang jiwamu di barzah sana, terimakasih malam ini sudah ingatkan saya, soal kepastian-Nya. Tentang satu hal. Tentang Kematian. 

Kullu nafsin dzaiqotul maut, tsumma ilaina turjaun. Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati, kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan (Al-Ankabut : 57). 

Semoga kelak, kita bertemu dalam keadaan yang baik, dan lagi dalam kemenangan. Allahumma Amin.

0 comments:

Posting Komentar