Ber-ulah.

30 Desember 2012 0 comments

Numpang berisik, di pagi buta ini.

Siapa sangka hal yang hampir membuat saya masih terjaga selarut ini, adalah penemuan pada abad 800 M, apalagi (katanya) awalnya merupakan pakan kambing di bumi Ethiophia sana. Saya bukan ahli kesehatan, bukan mahasiswa yang bergelut dengan studi tentang pangan pula. Saya........saya siapa ya?

Bukan perkara enak atau tidaknya, mungkin sebagian orang suka, sebagian lagi tidak, itu pilihan, tapi saya suka, walaupun kadang jengkel juga dengan ulahnya, seperti malam ini.

Entah dibagian mana tubuh saya, entah seperti apa bentuknya, tapi ada yang menjelaskan pada saya, bahwa ulah yang diakibatkan oleh "nya" adalah dengan : "mengambil alih reseptor adenosin (salah satu sel saraf dalam otak yang bisa membuat seseorang cepat tertidur) sehingga akan memacu produksi hormon adrenalin, dan akibatnya tidak merasa kantuk" - Mr. Web.

Sepertinya kurang ilmiah ya? Baiklah, kita pakai bahasa civitas akademika ala laboratorium dengan teknik interpretasi dari mahasiswa yang gagal menguasai penggunaan bahasa Indonesia dengan benar :

"Dia" memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. "Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna -hal-yang -ada-dalam-diri"nya". Metabolisme yang terjadi karena -hal tersebut- adalah karena dengan bantuan enzim sitokrom P450 1A2 (CYP1A2). Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-2. Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme -hal tersebut- dengan cepat dan efisien sehingga efek dari -hal tersebut- dapat dirasakan secara nyata. Enzim CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme -hal tersebut- yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari -hal tersebut-, dan bahkan cenderung menimbulkan efek yang negatif" - Mr. Web.

Pusing? Sama.

Ini bukan insomnia, sekali lagi, ini ulah "nya".
Setidaknya hari ini saya membuktikan, saya termasuk orang yang memiliki enzim CYP1A2-1. Sama seperti ilmu perencanaan, perencanaan tanpa memikirkan dampak yang berkelanjutan, hanya akan membuatnya konyol di masa yang akan datang. Seperti itu pula saya, hari ini saya ternyata kurang mempertimbangkan aspek berkelanjutan dari hasil menenggak kopi lengkap dengan teman sejawatnya, kafein, akhirnya dipermainkan sampai sepagi ini, tidur tak mau tidur, sadar tak mau sadar.

Tapi bagaimanapun juga, kopi lah "orang kedua" yang membantu saya mengejar deadline-deadline saya.

0 comments:

Posting Komentar