Menanam Air (2)

25 Desember 2012 2 comments

(baca Menanam Air (1))

Kembali lagi pada masalah yang kita bahas sebelumnya, yaitu area resapan air, sepertinya akan sangat useless kalau terus menunggu pemerintah kota mau bersikap jantan mengembalikan fungsi ruang terbangun menjadi ruang terbuka hijau, mengembalikan ruang private ke ruang public. Jika ruang terbuka hijau terlanjur sulit untuk ditambah, maka bentuk lain dalam upaya berpartisipasi memperbaiki kota adalah dengan mulai beralih pada konsepsi “Menanam air”.  Air hujan yang berlimpah yang seyogyannya adalah berkah, bisa dapat berubah jadi petaka jika tidak bisa dikendalikan secara baik, “menanam air” yang tidak lain adalah dengan cara pembuatan sumur resapan merupakan konsep lama namun belum cukup banyak yang mengimplementasikan, padahal jika bisa digunakan secara masal, fenomena banjir yang melanda Jakarta sedikit-banyak bisa teratasi.

 Dengan cara menampung air hujan setidaknya kita dapat mengalihkan limpasan air hujan yang tidak bisa terserap oleh tanah. Harapannya selain untuk dapat digunakan sebagai kebutuha air sehari-hari juga sebagai pengganti (substitusi) penggunaan sumber air tanah. Konsep pembuatan sumur resapan memang tidak untuk memperbaiki "kualitas" air tanah. tetapi cenderung menambah cadangan atau "kuantitas " air tanah. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat musim kering kita tidak kekurangan air. Apabila tidak dibuat sistem serapan, maka yg terjadi adalah pada saat musih hujan kita kebanjiran, dan pada saat musim kemarau kita kekeringan. Jadi sistem serapan ibarat sebuah tabungan yg menabung air saat melimpah, sehinga dapat kita ambil "tabungan" tersebut di musim kemarau. Apabila sistem ini mampu berjalan dengan baik maka bisa jadi system ini lebih baik dari sistem banjir kanal yg hanya mengirim semua air hujan/tawar ke laut, dan akhirnya pas musim kering kita benar2 kekurangan air.

Pembuatan sumur resapan bisa juga dengan membuat bak-bak  atau lahan penampungan air hujan seperti dibawah ini

               
Sumber: PU Cipta KaryaSumber: Kamulyan (2011). Kuliah Infrastruktur - SPAM. Kuliah S1 Perencanaan Wilayah dan Kota UGM.

Ada pula yang membuat sumur resapan dengan menanamnya di dalam tanah dan dilengkapi dengan penyaring dengan tujuan untuk meyebarkan air yang terhimpun dalam sumur ke dalam tanah


sumber http://mtnugraha.files.wordpress.com/2011/07/7.jpg


Sumber: PU Cipta Karya
   
Dalam konsep yang ditawarkan oleh permaculture (permanent agriculture) pada masalah conservation juga ditawarkan cara untuk mewujudkan slogan go green dengan 3R-nya (reduce,reuse, recycle). Caranya adalah selain dengan memanfaatkan air limpasan hujan, juga menggunakan kembali “grey-water” yaitu air dari bekas pemakaian untuk mencuci dan mandi yang kemudian diproses dengan bantuan teknologi sehingga dapat berguna kembali untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: Kristiadi (2012). Kuliah Etika Perencanaan - Permaculture. Kuliah S1 Perencanaan Wilayah dan Kota UGM.

Dengan beberapa cara dalam “menanam air” yang sudah dipaparkan diatas, diharapkan kita dapat menekan intensitas banjir yang terjadi di Jakarta, sehingga dari hasil kegiatan “menanam air” tadi kelak kita bisa “memanen” hasilnya dalam beragam bentuk keuntungan dan manfaat.

Banyaknya cara yang bisa kita sumbangkan untuk membantu menangani masalah kota merupakan langkah kongkrit dalam berpartisipasi membantu pemerintah dalam membenahi kota, bukan selalu menyoal kritik pedas yang miskin solusi.

Semoga bermanfaat :)

Selesai.

2 comments:

Anonim mengatakan...

keren!

bambang mengatakan...

bangbingbung yo kita nabung......simpan air kita untung...

Posting Komentar