From Bandung to Jogja (3): Modal Sosial

7 April 2014 0 comments

Mengembangkan Potensi Lokal Melalui Komunitas

http://1.bp.blogspot.com
Jika bicara mengenai konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) maka salah satu yang menjadi pilar utamanya adalah pilar sosial (selain dari pilar ekonomi, dan lingkungan). Dalam perkembangan pembangunan dewasa ini, arah pembangunan guna menciptakan modal sosial agar dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat bersaing secara global adalah dengan melakukan pembangunan masyarakat (community development) atau pemberdayaan masyarakat (community emporwerment) yang berbasis kepada potensi dan budaya lokal sehingga hal tersebut dapat menjadi ciri khas dan daya jual, juga dapat menjadi contoh praktis mengenai keterlibatan komunitas terhadap pembangunan kota atau wilayah.

Eksistensi komunitas lokal sebaiknya mendapat dukungan pemerintah, sehingga dengan ketersediaan sumber daya, ide dan konsep yang ada dari komunitas tersebut dapat terserap dan dapat membantu permasalahan-permasalahan perkotaan. Dalam menghadapi permasalah perkotaan dan isu lingkungan yang semakin riuh dan kompleks, maka sebaiknya pemerintah tidak hanya menggunggulkan pemecahan masalah (problem solve) dari kalangan pemerintah dan akademisi saja, namun juga dengan aktif melibatkan masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri, masyarakat (biasanya tergabung dalam komunitas) memiliki konsep tersendiri dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi, sesuai dengan budaya-budaya lokalnya masing-masing.

Dalam perspektif saya pribadi, pemberdayaan/pembangunan komunitas dapat dibagi menjadi 2: yaitu pemberdayaan komunitas melalui pelatihan, dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan wadah (tempat/fasilitas).

http://www.uthk-mandiri.com
  1. Pemberdayaan komunitas melalui pelatihan; lebih perlu dilakukan kepada komunitas masyarakat yang memiliki potensi budaya dan alam sehingga perlu diadakan pelatihan agar potensi tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang optimal. Pelatihan semacam ini biasanya sering diadakan di daerah desa atau kampung. Contohnya adalah dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangan di daerah potensi wisata, pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari bahan-bahan daur ulang, atau pelatihan mengenai upaya padat wisata dalam suatu daerah yang memiliki potensi alam. Dengan adanya pelatihan tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal. Dalam salah satu contoh kasus di Jogja, ada baiknya jika ada revitalisasi dan inovasi berbasis budaya pedagang kaki lima, baik pada lokasi berdagang, bentuk lapak dagangan yang mencerminkan Jogja, dan kemasan dagang yang simpel namun tidak murahan, sehingga kesan kumuh dan jorok yang sering melekat pada PKL dapat diperbaiki dan juga sekaligus menjadi daya tarik.
  2. Pemberdayaan komunitas melalui penyediaan wadah; lebih ditujukan kepada komunitas kreatif yang didalamnya terdiri dari berbagai macam latar belakang namun biasanya didominasi oleh kaum muda yang berasal dari akademisi, pengusaha, dan seniman. Komunitas seperti ini biasanya hanya memerlukan wadah (tempat/fasilitas) pendukung untuk melakukan knowledge sharing atau merumuskan ide, atau konsep mengenai problem solving terhadap isu yang sedang terjadi. Penyediaan wadah sebagai tempat berkumpul komunitas ini biasanya lebih mengacu pada area kota/perkotaan. Contohnya adalah penyediaan wadah untuk berkumpul di Bandung, dengan adanya wadah ini komunitas-komunitas yang terdapat di Bandung saling berkumpul dan berbagi pengalaman yang berguna terhadap isu-isu yang sedang terjadi dan juga berguna dalam mendukung ekonomi lokal. Adanya wadah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menjadi alat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota/wilayah secara kreatif. Contoh yang mungkin bisa diterapkan di Jogja adalah dengan membuat "Hub" komunitas (basecamp) atau dibuatkan komunitas yang menjadi perantara atau penghubung antara komunitas yang satu dengan yang lainnya, sehingga komunitas-komunitas yang terdapat di Jogja bisa saling bersinergi namun tetap dengan nuansa budaya lokal.
http://bandungcreativecityforum.files.wordpress.com

Dengan adanya intervensi dan dukungan pemerintah terhadap komunitas masyarakat, apalagi dengan menjunjung nilai-nilai lokal, maka bukan hal yang mustahil jika upaya tersebut dapat menjadi formula untuk mengembangkan kota yang lebih baik dan menjadi "magnet" yang unik untuk dikunjungi dan dipelajari.



Bersambung...


0 comments:

Posting Komentar