Mengembangkan Potensi Lokal Melalui Komunitas
http://1.bp.blogspot.com |
Eksistensi komunitas
lokal sebaiknya mendapat dukungan pemerintah, sehingga dengan ketersediaan sumber daya, ide dan konsep yang ada
dari komunitas tersebut dapat terserap dan dapat membantu permasalahan-permasalahan
perkotaan. Dalam menghadapi permasalah perkotaan dan isu lingkungan yang
semakin riuh dan kompleks, maka sebaiknya pemerintah tidak hanya menggunggulkan
pemecahan masalah (problem solve) dari kalangan pemerintah dan akademisi saja, namun juga
dengan aktif melibatkan masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri, masyarakat
(biasanya tergabung dalam komunitas) memiliki konsep tersendiri dalam mengatasi
permasalahan yang mereka hadapi, sesuai dengan budaya-budaya lokalnya masing-masing.
Dalam perspektif
saya pribadi, pemberdayaan/pembangunan komunitas dapat dibagi menjadi 2: yaitu
pemberdayaan komunitas melalui pelatihan, dan pemberdayaan komunitas melalui
penyediaan wadah (tempat/fasilitas).
http://www.uthk-mandiri.com |
- Pemberdayaan komunitas melalui pelatihan; lebih perlu dilakukan kepada komunitas masyarakat yang memiliki potensi budaya dan alam sehingga perlu diadakan pelatihan agar potensi tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang optimal. Pelatihan semacam ini biasanya sering diadakan di daerah desa atau kampung. Contohnya adalah dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangan di daerah potensi wisata, pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari bahan-bahan daur ulang, atau pelatihan mengenai upaya padat wisata dalam suatu daerah yang memiliki potensi alam. Dengan adanya pelatihan tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal. Dalam salah satu contoh kasus di Jogja, ada baiknya jika ada revitalisasi dan inovasi berbasis budaya pedagang kaki lima, baik pada lokasi berdagang, bentuk lapak dagangan yang mencerminkan Jogja, dan kemasan dagang yang simpel namun tidak murahan, sehingga kesan kumuh dan jorok yang sering melekat pada PKL dapat diperbaiki dan juga sekaligus menjadi daya tarik.
- Pemberdayaan komunitas melalui penyediaan wadah; lebih ditujukan kepada komunitas kreatif yang didalamnya terdiri dari berbagai macam latar belakang namun biasanya didominasi oleh kaum muda yang berasal dari akademisi, pengusaha, dan seniman. Komunitas seperti ini biasanya hanya memerlukan wadah (tempat/fasilitas) pendukung untuk melakukan knowledge sharing atau merumuskan ide, atau konsep mengenai problem solving terhadap isu yang sedang terjadi. Penyediaan wadah sebagai tempat berkumpul komunitas ini biasanya lebih mengacu pada area kota/perkotaan. Contohnya adalah penyediaan wadah untuk berkumpul di Bandung, dengan adanya wadah ini komunitas-komunitas yang terdapat di Bandung saling berkumpul dan berbagi pengalaman yang berguna terhadap isu-isu yang sedang terjadi dan juga berguna dalam mendukung ekonomi lokal. Adanya wadah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menjadi alat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota/wilayah secara kreatif. Contoh yang mungkin bisa diterapkan di Jogja adalah dengan membuat "Hub" komunitas (basecamp) atau dibuatkan komunitas yang menjadi perantara atau penghubung antara komunitas yang satu dengan yang lainnya, sehingga komunitas-komunitas yang terdapat di Jogja bisa saling bersinergi namun tetap dengan nuansa budaya lokal.
http://bandungcreativecityforum.files.wordpress.com |
Dengan adanya
intervensi dan dukungan pemerintah terhadap komunitas masyarakat, apalagi
dengan menjunjung nilai-nilai lokal, maka bukan hal yang mustahil jika upaya
tersebut dapat menjadi formula untuk mengembangkan kota yang lebih baik dan
menjadi "magnet" yang unik untuk dikunjungi dan dipelajari.
Bersambung...
0 comments:
Posting Komentar