Silaturahmi Ide dari Bandung

10 Januari 2014 2 comments

Semua Bisa Bersepeda 

Kalau di Negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika, bahkan juga beberapa Negara di Asia memiliki fasilitas sepeda umum sebagai salah satu sarana transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah setempat, maka untuk masyarakat Indonesia khususnya warga Kota Bandung bisa turut merasakan sensasi bersepeda keliling kota dengan menggunakan bike sharing. Di gagas oleh Ridwan Kamil yang dikemas dalam bentuk gerakan sosial berupa Komunitas Bike Bandung (Bike.bdg), dan bekerja sama dengan Bandung Creative City Center Forum (BCCF) pada tahun 2012 silam ini merupakan salah satu bike sharing pertama yang diusung secara swadaya dari masyarakat (komunitas) di Indonesia dan Asia Tenggara. 


Sumber: http://www.bandungreview.com
Berangkat dari kegelisahan dari traffic congestion yang mulai meresahkan warga di Kota Bandung, akhirnya tercetuslah ide untuk membentuk gerakan sosial bersepeda yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Bandung secara luas agar mau kembali menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan dan dapat meredam penggunaan transportasi berbahan bakan minyak (BBM). Fasilitas bike sharing yang biasanya dikelola dan diadakan oleh pemerintah setempat, kali ini “disalip” dan “disentil” oleh komunitas Bike Bandung. 

Seperti yang dikatakan oleh Ridwan Kamil dalam salah satu talkshow mengenai lingkungan di Institut Teknologi Bandung pada Februari 2013 lalu, “sebetulnya dari gerakan dan pengadaan bike sharing ini kita itu pengen nyindir pemerintah, masyarakat dengan dana swadaya dan bekerjasama dengan sponsor aja bisa menggagas dan membuat bike sharing, masa pemerintah gak bisa?”, tegasnya. Walaupun jaringan bike sharing belum menjangkau seluruh bagian Kota Bandung, namun harapannya dengan adanya fasilitas tersebut dapat mengajak banyak warga kota Bandung khususnya, untuk menggunakan sepeda sebagai alat transpotasinya.

Jika menilik dari sejarahnya, konsep “Berbagi Sepeda” ini pertama kali dicetuskan oleh politisi dan pengusaha Belanda di Amsterdam, Laurens Maria Hendrikus Schimmelpennink atau yang lebih dikenal dengan Luud Schimmelpennink, pada tahun 1965. Luud memikirkan cara membuat konsep transportasi yang ramah lingkungan, mengurangi jumlah kendaraan bermotor untuk alasan lingkungan dan kesehatan publik. Namun, transportasi itu juga harus bisa membuat warga kota leluasa berkeliling kota. 

Tahun 1965, Luud pun membuat gerakan sosial bernama 'White Bicyle Plan'. Dia dan teman-temannya mengumpulkan ribuan sepeda, mengecat semuanya dengan warna putih dan meninggalkannya begitu saja di beberapa titik di Amsterdam untuk digunakan siapa saja dengan bebas.   

Dari situ kemudian ide "berbagi sepeda" menyebar, utamanya di kota-kota Eropa. Model bisnis dan pembiayaannya pun beragam, pemerintah kota bisa bekerjasama dengan sponsor, menjalin kemitraan dengan BUMD/BUMN transportasi, kemitraan dengan pengelola lahan parkir dan lain sebagainya.

Untuk tata cara peminjaman sepeda, peminjam harus memiliki salah satu dari 2 Kartu Identitas, yaitu dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Anggota (Member Card). Mekanisme peminjamannya adalah dengan mendatangi shelter Bike.Bdg terdekat, lalu:
  1. Berikan KTP atau Kartu Anggota (Member Card) Bike.Bdg untuk diproses oleh operator shelter.
  2. Kemudian pilih sepeda yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan.
  3. Ambil kembali Kartu Identitas yang telah diproses. Kendarai sepeda ke tempat tujuan.
  4. Kembalikan sepeda ke shelter terdekat dengan tujuan.
  5. Tunjukkan Kartu Identitas anda kepada operator shelter.
  6. Bayar Tarif peminjaman anda, apabila anda sudah memiliki kartu anggota, biaya sudah termasuk dalam biaya bulanan. 

sumber: http://bikebdg.com
 
Sedangkan untuk harga sewa, tariff peminjaman sepeda beragam tergantung dari jenis sepeda yang digunakan. Beberapa jenis sepeda memeiliki tariff sebagai berikut:
  • Montain Bike Rp.2000,-/Jam. 
  • City Bike Rp.3000,-/Jam. 
  • Folding Bike Rp.3000,-/Jam. 
  • Electric Bike Rp. 5000,-/Jam.

Dengan adanya Bike Sharing ini diharapkan dapat menjadi solusi dari kemacetan kota Bandung dan juga sebagai alternatif pendukung peningkatan aspek pariwisata kota juga dapat menjadi contoh dan menginisiasi kota-kota lain di Indonesia guna menekan penggunaan transportasi berbahan bakar minyak agar lebih ramah lingkungan.

Referensi:



Bersambung…

2 comments:

sab mengatakan...

sharing abt bike sharing --- shareception :p

Aliy Syukur mengatakan...

Wihhh baru tau ane dan bandung uda gini, uda brapa taun kaga kebandung

Posting Komentar