Bisa tinggal di bumi nusantara ini menyenangkan. Hidup di
tengah ragam budaya dan bahasa. Sajian kesenian adat daerah yang jadi daya
tarik dan tontonan mengagumkan. Kekayaan alam yang melimpah ruah. Apalagi
disuguhkan dengan berbagai macam makanan menggugah selera. Pesona Asia yang ternyata milik negeri kita. Maka nikmat mana lagi
yang didustakan?
Hanya saja, masyarakatnya yang terlalu mudah terpukau dengan
negeri di belahan dunia barat sana. Mengatur segalanya sering berlandaskan dgn
dasar-dasar nilai yang malahan asing untuk negerinya sendiri. Dibalik megahnya
kota yang sedang mencari jati diri, ada beribu persoalan-persoalan yang tak
kunjung menjelang akhir ceritanya. Mungkin jadi beban untuk setiap orang yang
terjebak didalamnya. Dipusingkan dengan pencarian solusi yang ternyata malah
tidak memberikan hasil yang cukup berarti. Sebagian ada yang hampir mundur,
pesimis dengan cara-cara lama yang nyatanya tidak bisa lagi diterima oleh
fenomena permasalahan kota. Namun sebagian lagi tetap bergiat dengan apa yang
diyakininya. Setidaknya masih punya semangat seperti para pejuang negaranya
dahulu.
Negeri ini kaya, terlalu kaya, sampai-sampai bingung
menggunakan dan mengolahnya seperti apa.
Namun terlepas dari itu semua, kita masih punya alam. Alam yang
seharusnya kita jaga dan hidup sebagai kawan, bukan lawan.
Sejenak mencoba keluar dari problematika yang tidak ada
habisnya, beralih sebentar memandang alam sekitar. Hanya untuk lepaskan penat
seharian. Menatap hamparan indahnya karya dari Sang Maestro alam semesta.
Seandainya dunia tahu, di negeri ini ada serpihan surga, yang terlalu lama berdebu.
0 comments:
Posting Komentar