Urban Design : Winongo Grand Tourism #1

2 Maret 2012 0 comments

Tulisan ini sengaja saya buat sekalian untuk mengabadikan tugas besar praktek Studio Perencanaan Kawasan saat masih di semester 3 dulu, tapi karena penjelasannya lumayan panjang, jadi akan dimuat dalam beberapa postingan.

Kembali, mengingat isu yang berkembang saat ini tentang penurunan kualitas lingkungan hidup dan alam, saya ingin menyampaikan gagasan  yang dirancang oleh Kelompok 7 Studio Perencanaan Kawasan (dulunya Studio 3) tentang perencanaan Urban Design pada salah satu penggal sungai di Yogyakarta.

Kecamatan Tegalrejo

Kecamatan Tegalrejo, berada di bagian sebelah Barat kota Yogyakarta, termasuk pada darerah hinterland kota. Dilalui oleh jalan Magelang yang menjadi Gerbang pintu masuk menuju pusat Kota Pelajar. Singkat cerita, Kecamatan Tegalrejo dengan memiliki 4 kelurahan di dalamnya, disamping memiliki hal-hal yang dapat dikembangkan, ternyata memiliki beberapa ragam masalah yang terjadi.

 


Melihat perkembangan kota yang selalu tumbuh dan semakin membesar, akan mengindikasikan pula bahwa lingkungan tempat kota itu tumbuh akan semakin tersudut. Sungai yang menjadi  sumber kehidupan bagi manusia, merupakan salah satu komponen lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan saja kondisinya. Rumah-rumah warga yang masih menjadikan sungai sebagai bagian belakang rumah, membuat sungai kurang dipandang, diperhatikan dan atau mungkin di “anak tiri”-kan, permukiman-permukiman masyarakat kurang mampu yang biasanya kurang memperhatikan bentuk dan kondisi bangunannya (kumuh)  semakin merajarela di garis sempadan sungai. Hal ini akhirnya berimbas pada penumpukan sampah di sempadan sungai dan pencemaran air sungai yang menjadi aksi paling brutal yang dilakukan warga terhadap eksistensi sungai itu, bisa kita sebut sebagai pelecehan sungai. Disamping itu, terdapat pula sarana pendidikan yang berada dekat dengan sungai, seharusnya menjadi contoh dan media untuk menanamkan cinta lingkungan secara real terhadap para murid. Sungai Winongo, walaupun belum terlalu parah tingkat pencemaran sungainya, dirasa masih memungkinkan untuk dikembangkan dan dilakukan perubahan, dengan memiliki debit sungai yang stabil dan aman dari ancaman lahar dingin Gunung Merapi, maka dirasa rencana yang mengambil tema besar Pariwisata dan Pendidikan akan dapat sesuai dengan tujuan dan maksud utama dari perencanaannya, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar sungai Winongo, tepatnya pada 2 Kelurahan, yaitu Kricak dan Bener.

#bersambung

0 comments:

Posting Komentar